Pembesar Penis

Cerita Dewasa Terbaru Ida Istriku

Cerita Dewasa Terbaru Ida Istriku - Arena Cerita Terbaru adalah tempat Cerita Dewasa Terbaru yang mungkin kalian suka. Bagi kalian yang masih di bawah umur 20 silahkan tigalkan dan bisa membaca cerita yang lain karena ini adalah bacaan Cerita Dewasa atau istilah lainnya Cerita Seks. Jika kalian tidak suka dengan Cerita Dewasa ini kalian bisa mencarinya dengan kata kunci cerita ngentot atau cerita mesum dan juga cerita seks sedarah. ok langsung saja kalian simak cerita dewasa di bawah ini semoga anda puas dan croot.

Cerita Dewasa Terbaru Ida Istriku
Cerita Dewasa - Setelah lulus dari universitas aku bekerja di salah satu perusahaan swasta terkemuka di jakarta, meniti karir sebagai eksekutif muda yang merupakan impian banyak orang sekarang ini. Semuanya berjalan normal sampai suatu hari, kedua orang tuaku yang sudah berusia senja menyuruhku menikah dengan salah seorang anak dari kerbat mereka. Pernah terlintas di kepalaku untuk tidak menuruti kemauan kedua orang tuaku, tetapi apa lagi yang bisa kuperbuat untuk mereka selain menjalani pernikahan tanpa adanya hubungan rasa cinta sebelumnya.

Namaku Ilham, karena merupakan anak satu-satunya , kedua orangtuaku sangat ingin cepat-cepat memiliki cucu dariku

Wanita itu namanya Ida, dia seumuran denganku dia juga bekerja di salah satu perusahaan swasta sebagai general manager.
Hari pernikahan kami berjalan lancar, yang kami berdua lakukan hanya tersenyum dan melambaikan tangan saja sepanjang hari, tidak seperti pasangan lainnya yang sangat antusias dengan perkawinannya kami berdua atau mungkin saya lebih tepatnya malah seolah-olah tidak perduli dengan apa yang terjadi dengan apa yang terjadi hari itu.

Malam pertama kami bisa di bilang sangat aneh,tak ada hiasan pengantin, suasana yang harusnya romantis berubah menjadi sekaku es. Sepanjang malam tidak ada satupun dari kami yang memutuskan untuk membuka pembicaraan terlebih dahulu. Matahari mulai menampakan diri di ufuk timur, kuputuskan untuk keluar dari kamar ku untuk membuat secangkir kopi di dapur. Setengah jam sudah dan kopi di cangkirku hampir habis,

�gue ke kantor dulu, pulangnya mungkin agak kemaleman� ujar Ida sambil mengenakan sepatu di ruang tengah.

Kata-katanya tidak dapat ku hiraukan, seakan terbawa dalam lamunan banyak hal yang menghantui pikiranku, suara pintu depan kemudian menyadarkanku bahwa wanita yang menyapaku tadi adalah istriku. Waktu terasa begitu lambat berjalan, setelah semua pekerjaanku di kantor selesai kuputuskan untuk pulang dan beristirahat. Setibanya di rumah keadaan sepertinya masih sama seperti dulu saat aku masih membujang, tidak ada yang berubah,..... tiba tiba

�udah pulang kamu?� tanya ida diiringi dengan senyum

�sorry yah tadi gue nggak sempet masak, kita delivery aja yah� sambungnya.

Tanpa berkata satu katapun aku berjalan pergi meninggalkannya, seperti belum yakin kalau semua ini sudah terjadi. Setelah mandi ku nyalakan televisi, tidak lama setelah itu terdengar bunyi bel dari pintu depan, ternyata kedua orang tua kami datang berkunjung.

�eh, kok nggak bilang kalau mau dateng?� tanya Ida kepada kedua orangtua kami sambil menggandeng tanganku,

Tangan Ida terasa dingin, mungkin karena dia baru selesai mandi dan sepertinya Ida belum memakai daleman. Kedua buah dadanya menjepit lenganku,dan entah sengaja atau tidak Ida mulai mengosokan kedua buah dadanya naik turun, sebenarnya kejadian itu sangat aku nikmati namun karena memang pada dasarnya kami tidak memiliki rasa cinta, jadi aku memutuskan untuk bersikap normal.

Kunjungan kedua orang tua kami berakhir pukul 23.30 malam, kejadian tadi membuatku bingung harus bersikap seperti apa. Seumur hidup baru pernah aku diperlakukan seperti tadi, bisa saja kejadian tadi kunikmati, tetapi Ida bukanlah wanita yang kucintai.

Yang anehnya lagi, hingga kedua orang tua kami pulang Ida tetap menggandeng tanganku, seakan tidak ingin dilepaskannya. Tidak ingin terus dalam keadaan yang membuatku seperti orang bodoh itu, kulepaskan tanganku dari dekapannya dan pergi ke ruang kerjaku


Langkah kakiku menuju ruang kerja terasa semakin berat, Ida sebenarnya hanya ingin memulai sesuatu yang baik, tetapi mungkin aku terlalu serius menanggapinya. Saat pekerjaan kantorku hampir selesai Ida datang menghampiriku

�masih marah ya?, maaf deh lain kali gue bakal ngasih tau lo dulu kalo gue mau berimprovisasi� suara Ida terdengar pelan penuh penyesalan,

�Nggak, gue nggak marah.. gue cuma bingung aja tadi, mau nanggepinnya gimana� balasku, perlahan mulai ku sadari bahwa tidak ada jalan keluar lain selain membicarakan semua masalah dengan baik-baik

�ya udah, kalo gitu gue tidur duluan yah..�sambung Ida dengan senyum manis di wajahnya

Untuk ukuran kecantikan, Ida termasuk wanita yang cantik dan menawan, sebagai wanita karir yang selalu mementingkan penampilan, Ida sebenarnya sangat sexy. Walaupun orangnya perfectionis Ida tetap bisa membagi diri agar tetap bisa jadi orang yang asik, contohnya di kantor dia selalu berusaha terlihat berwibawa dan selalu rapih sedangkan di rumah dia sering hanya memakai celana jeans pendek dan baju tanpa lengan. Selain itu Ida sebenarnya orang yang mudah mencairkan suasana dan nyambung jika diajak bercerita tetapi karena pada dasarnya belum memiliki rasa sayang jadi masih sangat sungkan bagiku untuk melakukan sesuatu padanya.

Malam itu sofa di ruang tv menjadi tepat tidurku, sengaja kubiarkan Ida tidur sendiri di kamar karena masih ada sesuatu yang mengganjal dalam diriku. Keesokan harinya Ida bangun lebih dulu, segera ia menuju ruang tv dan melihatku yang sedang tidur

�loh, nggak tidur di dalem? Entar masuk angin loh� suara Ida terdengar di pagi hari saat ku coba untuk mengumpulkan nyawa,

�nggak apa-apa,.......kalo gue tidur ama lo, entar kesannya gimana gitu� kataku sambil mengusap mata

�gue buatin kopi mau nggak?� tanya Ida

�nggak, nggak usah gue bisa buat sendiri kok� jawabku

�udah, nih...� ujar Ida sambil menyodorkan secangkir kopi kepadaku, setelah itu dia duduk tepat disampingku, sangat dekat hingga paha kami berdua bersentuhan. Pagi itu Ida menggunakan hotpants dan baju kaos oblong yang kebesaran, membuatnya semakin terlihat sexy

�nggak ngantor?� tanyaku basa-basi, jantungku berdetak kencang saat selesai bertanya ida menaruh tangannya di pahaku, dan menatapku dengan matanya yang indah,

�jam sembilan lewat dikit baru gue berangkat, lo?� tanya Ida balik

�sama, gue juga...... kita berangkat bareng mau nggak?� Balasku

�Siap komandan,,.� Jawab Ida sambil tertawa,

Waktu sebelum berangkat ke kantor itu kami gunakan untuk bercanda dan saling mengenal lebih dekat lagi. Hari itu terasa sangat singkat, tugas-tugas di kantor terasa lebih ringan mungkin karena suasana hatiku yang sedang senang. Sepulang kantor kujemput Ida di kantornya kemudian kami makan malam di sebuah restoran dekat rumah kami, setelah itu kami pulang

Sesampainya di rumah, kuputuskan untuk mandi dan langsung menonton tv. Jam menunjukan pukul 21.00 tetapi mataku sudah terasa berat, sambil menahan rasa kantuk kulangkah-kan kakiku menuju kamar, segera pintu kamar kubuka sedikit dan hendak masuk kedalamnya tetapi langkahku tertahan oleh sebuah pemandangan yang baru pertama kali ku lihat seumur hidup, lemari baju Ida terbuka, Ida sedang sibuk mencari-cari bajunya dalam keadaan topless dan hanya memakai celana jeans pendek . Refleks langsung kututup pintu itu sembari meminta maaf.

Walaupun beberapa detik tadi sangat kunikmati, melihat kedua buah dada Ida yang lumayan besar dihadapan mataku, sangat ranum dan bentuknya pun bulat sempurna juga kencang, tapi kembali lagi rasa bersalah memenuhi kepalaku hingga membuatku lupa bahwa itu adalah hal yang wajar bagi suami istri

�Da, sorry gue mau ngambil bantal, gue nggak ngintip kok� ujarku dari luar kamar, memang terdengar sangat bodoh jika ada seorang suami yang meminta maaf saat melihat istrinya telanjang, tetapi itulah yang terjadi padku sekarang ini

�nggak apa-apa masuk aja....� sahut Ida dari dalam kamar

Dengan menggunakan tangan kiri, kututup mataku sedangkan tangan kananku meraba-raba permukaan tempat tidur untuk mencari bantal

�udah, tanganya dilepas aja, matanya dibuka� suara Ida terdengar sambil mencolek pinggangku

�Sorry, gue bukan mau ngintip tadi, gue bener-bener nggak sengaja�ujarku sedikit malu-malu.

�nyantai aja lagi, gue yang di intip kok lo yang panik......gue juga baru pertama kali diintipin cowok� balas Ida sambil tertawa,

�eh, nggak pegel apa tidur di sofa? Enakan tidur di sini bareng gue...� sambung Ida sambil menepuk tempat tidur.

�udah, cepetan tvnya di matiin dulu�lanjut wanita itu sambil sedikit mendorongku,

Setelah tv ku matikan, terus langkahku kuarahkan kembali ke kamar. Di kamar Ida sudah berada di atas tempat tidur, kakinya yang jenjang dan putih membuat suasana hatiku tak-karuan. Sikap Ida yang sangat baik padaku membuatku mulai menikmati perjodohan ini dan sedikit membuka hatiku bagi wanita ini.

�sini,� ujar Ida sambil membetulkan posisi bantal yang berada di sampingnya

Kurebahkan tubuhku tepat disampingnya dan langsung kupejamkan mataku, berharap tidak terjadi hal-hal yang aneh malam itu

�lo masih punya pacar yah waktu kita nikah� kucoba untuk membuka mataku pelan-pelan, kutatap wajahnya yang kini sangat dekat denganku, posisi tubuh Ida sudah menindih sebagian tubuhku

�nggak,, emang napa?� tanyaku balik

�penasaran aja, abisnya lo dingin banget..serem tau� jawab ida sambil tersenyum kecil

�gue cuman kaget aja, keadaan berubah drastis banget� ujarku

�ohh... gue kira lo jeruk makan jeruk lagi...� sambung wanita itu

�ahh....lo kate gue maho?� jawabku bercanda, tangan Ida perlahan mulai memelukku perutku dan mulai lah dia menutup matanya


�abisss.....� cekikik Ida memenuhi ruangan itu

Karena tidak bisa lagi menahan kantuk akhirnya kami berdua tertidur sampai pagi, hanya tertidur tanpa melakukan sesuatu. Keesokan harinya Ida bangun terlebih dahulu, sepanjang malam dia memelukku dan tertidur dengan posisi setengah tubuhnya menindih tubuhku, dengan posisi seperti ini kedua buah dadanya menempel pada tubuhku dan kurasakan kehangatan yang beda dari sebelumnya.

�beb,...bangun ih nggak ngantor kamu?� tanya Ida sambil menjepit hidungku.

�beb?,,, bebek kali?� jawabku bercanda

�iiih tuh kan bercanda lagi, teus maunya dipanggil apa?� tanya Ida lagi,

�terserah kamu deh...� ujarku sambil mengucek-ngucek mata.

Mulai pagi itu, di kantor hidupku terasa semakin indah. Ida sangat perhatian padaku dan terus saja mengirimkan SMS yang menanyakan kegiatanku dan lain-lain. Dan mulai pagi itu kehidupan kami mulai berubah seperti pengantin baru pada umumnya.

Sehabis jam kantor, ku arahkan mobilku langsung pulang. Dirumah, Ida ternyata pulang lebih cepat. Malam itu ida mengenakan baju kaos bola barcelona dengan celana hotpants, baju itu dimodifikasinya hingga bahu sebelah kanannya terlihat keluar dari leher baju bola itu.

�baju bola gue tuh?.�tanyaku

�iya..,, emang istri itu nggak boleh pake baju suaminya?� tanya Ida balik,

�nggak juga sih,,,eh tapi kamu cantik loh kayak gitu� ujarku menggodanya

�udah ah...makan dulu sana....keburu dingin�kata ida sambil menunjuk ke arah ruang makan

Selain cantik, baik hati dan sangat profesional dalam segala hal, Ida juga jago masak. Sehabis makan, aku segera pergi ke ruang tv menemui Ida yang sedang asik mencari siaran film-film box office yang biasa diputar di tv saat larut malam.

�duduk sini,...deket gue� suara Ida terdengar saat kakiku mulai menginjak ruang tv.

Sambil memegang sekaleng minuman dingin, perlahan kutempatkan tubuhku tepat disampingnya. Ida langsung menarik tanganku dan menggengam jemariku erat-erat. Perasaan ku tidak menentu, sudah lama sekali sejak aku duduk di bangku SMA baru sekarang lagi ada cewek yang begitu dekat denganku seperti ini.

Sebegai laki-laki normal, firasatku mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin dikatakan oleh Ida tetapi dia masih malu karena sikapku yang masih begitu cuek, kucoba untuk memberi perhatian sedikit untuknya. Kucoba sandarkan tubuhku ke kursi dan benar saja, Ida langsung menyandarkan kepalanya di bahuku. Ku naikan tanganku sedikit agar Ida bisa meletakkan kepalanya di dadaku. Tubuh Ida sangat hangat, kubiarkan tangannya menyusuri pinggangku lalu dipeluknya.

�da,....kalo mau minta tolong, atau mau ngomong sesuatu, kasih tahu aja...,,, aku siap bantu kok� ujarku untuk memecah suasana.

�kamu masih belum nerima kenyataan kalo kita udah nikah ya?� tanya Ida pelan,

�dulu sih iya,,,, tapi sekarang udah nggak,...abis kamu baik, cantik lagi� gombal ku

�ih gombal,.� Balas Ida, sambil mencubit pinggangku

�kalo aku sih pasrah aja ama orang tuaku mau di suruh apa juga, yang penting pekerjaanku nggak keganggu� sambung Ida

�aku mau minta sesuatu sama kamu� lanjut Ida

�minta apa?� tanyaku

�ehm,,...gimana ngomongnya ya..� jawab Ida

�udah,. Bilang aja nggak usah malu� Ujarku

�beneran nih , gak apa-apa?..�tanya Ida

�iya...beneran..,,trus apa?�

�boleh minta cium nggak?� pinta Ida

�ooh..� langsung kudaratkan bibirku ke pipinya.

�iiihh...bukan di situ, tapi di sini� ujar Ida sambil menunjuk bibirnya.

Bersambung Ke Cerita Dewasa Terbaru Ida Istriku Part 2
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Artikel Cerita dengan judul Cerita Dewasa Terbaru Ida Istriku. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://arena-cerita.blogspot.com/2013/04/cerita-dewasa-terbaru-ida-istriku.html. Terima kasih!
Judul: Cerita Dewasa Terbaru Ida Istriku
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis oleh: Unknown - Minggu, 14 April 2013
Diberdayakan oleh Blogger.